sosialisasi UASBN SD,MI,Mts dan SMP OLEH BNSP 2009


            PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)
   UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN)
SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR
                 LUAR BIASA (SD/MI/SDLB)
               TAHUN PELAJARAN 2009/2010
          BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
                          2009
                                          KEPUTUSAN
                        BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
                              NOMOR 0026/SK-Pos/BSNP/XII/2009
                                           TENTANG
                            PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)
                 UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
    SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/SEKOLAH DASAR LUAR
         BIASA (UASBN SD/MI/SDLB) TAHUN PELAJARAN 2009/2010
                        BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Menimbang         : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
                     Nasional Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir
                     Sekolah Berstandar Nasional Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah/
                     Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2009.
Mengingat        : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
                           Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor
                           78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
                     2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
                           Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41,
                           Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
.
                                          MEMUTUSKAN
Menetapkan        :
Pertama           : Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Akhir Sekolah Berstandar
                     Nasional Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar
                     Biasa        (UASBN   SD/MI/SDLB)    Tahun      Pelajaran 2009/2010
                     sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua            : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari akan
                     diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ketiga           : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
                                          Ditetapkan          : di Jakarta
                                          Pada tanggal        : 14 Desember 2009
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                       1
                                            LAMPIRAN
                                           KEPUTUSAN
                        BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
                                    NOMOR 0026/BSNP/XII/2009
                                            TENTANG
       PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH
            BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH
           IBTIDAIYAH/SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB)
                                  TAHUN PELAJARAN 2009/2010
                                        I. PESERTA UASBN
A. Persyaratan Calon Peserta UASBN
    1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SD, MI, dan
        SDLB (Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa Ringan, dan Tunalaras).
    2. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
        pendidikan sampai dengan semester 1 tahun terakhir.
    3. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki
        izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UASBN pada
        sekolah/madrasah penyelenggara terdekat.
    4. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
        mengikuti UASBN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti
        UASBN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada
        tempat lain yang ditentukan sebagai penyelenggara UASBN.
    5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
        mengikuti UASBN utama dapat mengikuti UASBN susulan.
B. Pendaftaran Calon Peserta UASBN
    1. Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN melakukan pendaftaran calon
        peserta dengan menggunakan format pendaftaran dari Pusat Penilaian
        Pendidikan (Puspendik).
    2. Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN mengirimkan daftar calon peserta ke
        Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat dua bulan
        sebelum pelaksanaan ujian.
    3. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota mengkoordinasikan entry data
        calon peserta dengan menggunakan software yang diterbitkan oleh Puspendik.
    4. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan
        Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke sekolah/madrasah penyelenggara
        UASBN.
    5. Sekolah/madrasah penyelenggara UASBN melakukan verifikasi DNS dan
        mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota.
    6. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota melakukan finalisasi data,
        mencetak, dan mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT) beserta Kartu
        Peserta UASBN ke sekolah/madrasah penyelenggara UASBN paling lambat
        satu bulan sebelum pelaksanaan UASBN.
    7. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UASBN menandatangani dan
        membubuhkan stempel pada Kartu Peserta UASBN yang telah ditempel foto
        peserta.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                      2
    8. Peserta yang tidak lulus UASBN pada tahun pelajaran 2008/2009 yang akan
        mengikuti UASBN tahun pelajaran 2009/2010 harus terdaftar pada
        sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dan
        mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh sekolah/madrasah yang
        bersangkutan. Mata pelajaran yang ditempuh dapat seluruh mata pelajaran yang
        diujikan atau mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan
        sesuai dengan Permendiknas Nomor 74 Tahun 2009 tentang Ujian Akhir
        Sekolah Berstandar Nasional. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari
        kedua hasil ujian.
                                    II. PENYELENGGARA UASBN
Penyelenggara UASBN terdiri atas Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat,
Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi, Penyelenggara UASBN Tingkat
Kabupaten/Kota, dan Penyelenggara UASBN Tingkat Sekolah/Madrasah.
A. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat
    1. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat ditetapkan dengan Surat Keputusan
        BSNP yang terdiri atas unsur-unsur:
        a. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
        b. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional;
        c. Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;
        d. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
             Departemen Pendidikan Nasional;
        e. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
             Departemen Pendidikan Nasional;
        f. Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;
        g. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama; dan
        h. Biro Hukum Departemen Pendidikan Nasional.
    2. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab:
        a. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan ujian;
        b. menetapkan kisi-kisi soal;
        c. menetapkan 25% butir soal;
        d. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan seluruh soal untuk Sekolah
             Indonesia di luar negeri dengan menggunakan master soal yang ditetapkan
             BSNP;
        e. menyusun POS UASBN;
        f. melakukan sosialisasi pelaksanaan ujian;
        g. menetapkan jadwal pelaksanaan ujian dan pengumuman hasil ujian;
        h. menyiapkan, menggandakan, dan mendistribusikan Standar Kompetensi
             Lulusan UASBN (SKLUASBN) dan kisi-kisi soal UASBN ke Penyelenggara
             UASBN Tingkat Provinsi;
        i. menetapkan persyaratan kelayakan perusahaan percetakan dan
             teknis pencetakan naskah soal;
        j. memantau persiapan dan pelaksanaan ujian;
        k. melakukan supervisi penskoran Lembar Jawaban UASBN
             (LJUASBN);
        l. mengumpulkan dan menganalisis data hasil UASBN; dan
        m. membuat laporan pelaksanaan UASBN kepada Menteri.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                   3
B. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi
    1. Gubernur menetapkan Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi yang
        terdiri atas unsur-unsur:
        a. Dinas Pendidikan Provinsi;
        b. Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag).
    2. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi mempunyai tugas dan tanggung
        jawab:
        a. merencanakan pelaksanaan ujian di wilayahnya;
        b. melakukan sosialisasi pelaksanaan ujian di wilayahnya;
        c. menggandakan             dan mendistribusikan  POS     UASBN  ke
             sekolah/madrasah penyelenggara ujian melalui Penyelenggara
             UASBN Tingkat Kabupaten/ Kota;
        d. mendistribusikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74
             Tahun 2009 dan kisi-kisi soal UASBN ke sekolah/madrasah
             penyelenggara ujian melalui Penyelenggara UASBN Tingkat
             Kabupaten/Kota;
        e. menyusun 75% butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UASBN Tahun
             Pelajaran 2009/2010 yang ditetapkan oleh BSNP;
        f. merakit soal berdasarkan kisi-kisi soal UASBN Tahun Pelajaran
             2009/2010 dan melakukan penjaminan mutu soal;
        g. menyiapkan bahan UASBN khusus untuk SDLB;
        h. mencetak bahan UASBN yang mencakup Naskah Soal, LJUASBN,
             Daftar Hadir, dan Berita Acara;
        i. mendistribusikan bahan UASBN ke sekolah/madrasah penyelenggara
             melalui Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        j. menjaga kerahasiaan bahan UASBN;
        k. menjaga keamanan pelaksanaan ujian;
        l. melakukan penskoran hasil UASBN;
        m. menyampaikan hasil penskoran dan pemindaian (scanning) kepada
             Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat;
        n. mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil UASBN
             (DKHUASBN) ke setiap sekolah/madrasah penyelenggara yang
             ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama
             Gubernur ke Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        o. mencetak dan mendistribusikan Surat Keterangan Hasil UASBN
             (SKHUASBN) ke setiap sekolah/madrasah penyelenggara melalui
             Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        p. mencetak dan mendistribusikan blangko ijazah ke setiap
             sekolah/madrasah penyelenggara melalui Penyelenggara UASBN
             Tingkat Kabupaten/Kota;
        q. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan UASBN di wilayahnya;
        r. membuat laporan pelaksanaan UASBN Tingkat Provinsi untuk
             disampaikan kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat yang
             berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UASBN dan
             dilengkapi dengan:
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                          4
             1)   surat keputusan Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi;
             2)   data peserta UASBN;
             3)   data sekolah/madrasah penyelenggara UASBN;
             4)   data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
             5)   data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
             6)   kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah;
             7)   data kelulusan peserta UASBN;
             8)   nilai setiap sekolah/madrasah.
C. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota
    1. Bupati/Walikota menetapkan Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/
        Kota yang terdiri atas unsur-unsur:
        a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
        b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
    2. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan
        tanggung jawab:
        a. mengkoordinasikan,              merencanakan,   dan   mensosialisasikan
             pelaksanaan UASBN yang jujur di wilayahnya;
        b. mendata dan menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara UASBN
             untuk SD, MI, dan SDLB dengan prosedur:
             1) mendata sekolah/madrasah berdasarkan aspek-aspek kelayakan
                  tempat pelaksanaan UASBN, sebagai bahan pertimbangan
                  penetapan sekolah/ madrasah penyelenggara;
             2) menetapkan sekolah/madrasah penyelenggara ujian dan
                  sekolah/madrasah yang menggabung yang dituangkan dalam
                  Surat          Keputusan   Penyelenggara    UASBN        Tingkat
                  Sekolah/Madrasah;
             3) menyampaikan surat keputusan tersebut ke sekolah/madrasah
                  penyelenggara UASBN .
        c. mendata dan menetapkan calon peserta ujian;
        d. mengelola database peserta UASBN serta menerbitkan Daftar
             Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT);
        e. mendistribusikan Permendiknas Nomor 74 Tahun 2009, kisi-kisi soal
             UASBN, dan POS UASBN ke sekolah/madrasah penyelenggara;
        f. mendistribusikan bahan UASBN ke sekolah/madrasah penyelenggara
             UASBN;
        g. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UASBN;
        h. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN;
        i. melakukan pemindaian LJUASBN dengan menggunakan software
             yang ditentukan oleh Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat. Bagi
             kabupaten/kota yang belum siap melakukan pemindaian, pemindaian
             dilaksanakan oleh provinsi;
        j. mengirimkan hasil pemindaian ke Penyelenggara UASBN Tingkat
             Provinsi;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                 5
        k. menerima DKHUASBN dan SKHUASBN dari Penyelenggara UASBN
             Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke sekolah/madrasah
             penyelenggara UASBN;
        l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN di
             wilayahnya;
        s. membuat laporan pelaksanaan UASBN Tingkat Kabupaten/Kota untuk
             disampaikan kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi yang
             berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UASBN dan
             dilengkapi dengan:
             1) surat keputusan Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
             2) data peserta UASBN;
             3) data sekolah/madrasah penyelenggara UASBN;
             4) data ruang ujian tiap sekolah/madrasah;
             5) data pengawas ruang ujian setiap sekolah/madrasah;
             6) kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah;
             7) data kelulusan peserta UASBN.
D. Penyelenggara UASBN Tingkat Sekolah/Madrasah
    1. Sekolah/Madrasah yang dapat menyelenggarakan UASBN adalah
        sekolah/madrasah yang memiliki fasilitas ruang yang layak dan
        persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UASBN Tingkat
        Kabupaten/Kota.
    2. Penyelenggara UASBN Tingkat Sekolah/Madrasah ditetapkan oleh
        Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN, yang terdiri atas
        unsur-unsur:
        a. Kepala sekolah/madrasah dan guru dari sekolah/madrasah
             penyelenggara UASBN yang bersangkutan;
        b. Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari Sekolah/Madrasah lain yang
             bergabung.
    3. Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN mempunyai tugas dan
        tanggung jawab sebagai berikut:
        a. Memiliki/memahami Permendiknas Nomor 74 Tahun 2009 dan
             lampirannya, serta POS UASBN;
        b. merencanakan pelaksanaan UASBN di sekolah/madrasah;
        c. menetapkan kriteria kelulusan berdasarkan rapat dewan guru;
        d. mensosialisasikan pelaksanaan UASBN kepada guru, peserta UASBN
             dan orang tua;
        e. melakukan pendaftaran calon peserta UASBN dan mengirimkannya
             ke Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        f. melakukan pelatihan pengisian LJUASBN kepada calon peserta
             UASBN;
        g. mengambil bahan UASBN di tempat yang sudah ditetapkan oleh
             Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                            6
        h. memeriksa dan memastikan amplop naskah UASBN dalam keadaan
             tertutup;
        i. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UASBN dengan
             melibatkan Kantor Cabang Dinas Pendidikan/Unit Pelaksana Teknis
             Dasar Tingkat Kecamatan;
        j. melaksanakan UASBN sesuai dengan tata tertib;
        k. menyiapkan ruang khusus untuk pelaksanaan UASBN bagi siswa
             yang berkebutuhan khusus;
        l. menjaga keamanan pelaksanaan UASBN dengan melibatkan Kantor
             Cabang Dinas Pendidikan/Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Dasar
             Tingkat Kecamatan;
        m. memeriksa dan memastikan amplop LJUASBN dalam keadaan
             tertutup dengan disegel dan telah ditandatangani oleh Pengawas
             Ruang UASBN, serta dibubuhi stempel sekolah/madrasah
             penyelenggara UASBN;
        n. mengumpulkan             bahan UASBN     serta mengirimkannya ke
             Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        o. menerima DKHUASBN dari Penyelenggara UASBN Tingkat
             Kabupaten/Kota;
        p. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUASBN kepada
             peserta UASBN;
        q. melaporkan kriteria kelulusan setiap sekolah/madrasah kepada
             Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
        r. menyampaikan laporan pelaksanaan UASBN kepada Penyelenggara
             UASBN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia di
             luar negeri, kepada Perwakilan RI setempat;
        s. penyelenggara UASBN untuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri
             adalah sebagai berikut:
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                           7
                    Nama Sekolah
         No                                      Alamat                  Negara
                    Indonesia (SI)
         1.         S.I. Wassenar     Rijksstratweg 679 2245 CB    Belanda
                                      Wassenar
                                      Telp. 070-5178875
         2.         S.I. Moskow       Novokuznetskaya, Ulitsa 12,  Rusia
                                      Moskow Rusia Telp. 7-095-
                                      2319549
         3.         S.I. Cairo        13 Babel Str. Dokki PO Box   Mesir
                                      1661 Cairo-Egypt Telp.
                                      3372822
         4.                           Prince Naif bin Abdul Aziz   Saudi Arabia
                    S.I. Riyadh       Hayy Ummul Hamam
                                      Gharby
                                      PO Box 9434 Saudi Arabia
         5.         S.I. Jeddah       c/o Konsulat Jenderal RI PO  Saudi Arabia
                                      Box 10 Jeddah 21411 Saudi
                                      Arabia
         6.         S.I. Islamabad    Diplomatic Enclave, Street 1 Pakistan
                                      Ramna 5/4 Islamabad
                                      Pakistan Telp. 811291-4
         7.         S.I. Yangoon      100-Lower Kyimyindine        Myanmar
                                      Road Ahlone, Yangoon,
                                      Myanmar Telp. 20988
                                      600-602
         8.         S.I. Bangkok      Petchburi Road Bangkok       Thailand
                                      Telp. 253135-40
         9.         S.I. Kuala Lumpur Lorong Tun Ismail 50480      Malaysia
                                      Kuala Lumpur, Malaysia,
                                      Telp. 603-292 7682
         10.        S.I. Singapura    Siglap Road Singapura        Singapura
                                      455859
                                      Telp. 4480722 Singapura
         11.        S.I. Tokyo        4-6-6, Meguro-Ku, Tokyo      Jepang
                                      153 Telp. 03-3719-1786,
                                      Jepang
         12.        S.I. Damascus     Al-Akrami Street No. 10 A    Syria
                                      PO Box 3530, Damascus,
                                      Syria
         13.        S.I. Davao        Davao City Street, Davao,    Filipina
                                      Filipina
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                8
                                         III. BAHAN UASBN
A. Penyusunan Kisi-Kisi Soal
        Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL,
        dengan langkah-langkah sebagai berikut:
        1. mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
             diujikan pada kurikulum 1994, kurikulum 2004 dan Standar Isi (SI)
             sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
             Isi;
        2. mengidentifikasi SKL yang terdapat pada ketiga dokumen tersebut
             (SKL interseksi/SKL irisan) yang selanjutnya disebut SKL UASBN
             Tahun Pelajaran 2009/2010;
        3. menetapkan SKL UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010;
        4. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL UASBN Tahun Pelajaran
             2009/2010 dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian
             pendidikan;
        5. melakukan validasi kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan
             melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian pendidikan;
        6. mengusulkan kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2009/2010 kepada
             Mendiknas untuk ditetapkan sebagai kisi-kisi soal UASBN Tahun
             pelajaran 2009/2010.
B. Penyiapan Bahan UASBN
    1. Pembuatan Master Naskah Soal
        a. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat menyiapkan 25% butir soal
             dengan cara mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank
             soal nasional sesuai dengan kisi-kisi soal UASBN Tahun 2009.
        b. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi membuat 75% butir soal dan
             merakit Master Naskah Soal untuk paket utama, paket susulan, dan
             paket cadangan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
             1) membuat 75% butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal UASBN
                  Tahun 2009;
             2) merakit             Master     Naskah Soal UASBN    dengan  cara
                  menggabungkan 25% butir soal yang disiapkan Penyelenggara
                  UASBN Tingkat Pusat dan 75% butir soal yang dibuat
                  Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi;
             3) menata perwajahan (lay out) Master Naskah Soal.
        c. Soal yang berasal dari daerah disusun oleh guru (SD, MI, SDLB) yang
             berasal dari kabupaten/kota yang telah berpengalaman dan
             mendapatkan pelatihan penulisan soal dari Puspendik.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                               9
    2. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UASBN adalah sebagai berikut:
       No.                   Mata Pelajaran          Jumlah Butir Alokasi Waktu
                                                         Soal
        1.       Bahasa Indonesia                         50        120 menit
        2.       Matematika                               40        120 menit
        3.       Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)              40        120 menit
    4. Pengiriman 25% butir soal UASBN dari Penyelenggara UASBN Tingkat
        Pusat
        a. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat mengirimkan 25% butir soal
             UASBN kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi disertai
             Berita Acara.
        b. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi menerima dan memeriksa
             soal UASBN dari Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat, dengan
             ketentuan sebagai berikut:
             1) mengecek 25% butir soal UASBN sesuai dengan rincian mata
                  pelajaran yang diujikan;
             2) mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan
                  saksi dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kanwil Departemen
                  Agama.
        c. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat mengirimkan Naskah Soal
             UASBN ke Sekolah Indonesia di luar negeri melalui koordinasi Biro
             Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Departemen Pendidikan
             Nasional.
C. Penggandaan Bahan UASBN
    1. Penetapan perusahaan percetakan
        a. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat menetapkan kriteria kelayakan
             yang harus dipenuhi oleh perusahaan percetakan antara lain:
             1) memiliki integritas dan kredibilitas;
             2) memiliki peralatan dan tenaga yang memadai dalam jenis, jumlah,
                  dan kualitas;
             3) mampu mencetak bahan UASBN dengan kualitas hasil cetakan
                  yang baik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;
             4) memiliki lokasi yang terjamin keamanannya;
             5) memiliki ruang penyimpanan hasil cetakan, serta ruang dan alat
                  pemusnah hasil cetakan yang tidak diperlukan;
             6) memiliki sistem pengamanan dan penjaminan kerahasiaan bahan
                  UASBN;
             7) sanggup mengerjakan pencetakan sesuai dengan spesifikasi
                  teknis:
                  a) ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8,
                        atau dengan kualitas yang lebih baik;
                  b) ukuran huruf sesuai dengan master naskah soal;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                10
                  c) satu muka atau dua muka (bolak-balik);
                  d) kualitas hasil cetakan terutama dari aspek kejelasan tulisan dan
                        gambar;
        b. Gubernur menetapkan perusahaan percetakan bahan UASBN sesuai
             dengan peraturan yang berlaku dan kriteria yang ditetapkan oleh
             BSNP, dengan mengutamakan perusahaan dari provinsi setempat.
    2. Pencetakan dan pengamanan bahan UASBN
        a. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi tidak dibenarkan melakukan
             penelaahan soal, editing, dan mengatur tata letak gambar pada 25%
             butir soal yang disiapkan oleh Pusat.
        b. Perusahaan percetakan tidak dibenarkan melakukan penelaahan
             soal, editing, pengetikan ulang naskah soal, atau mengubah setting
             lay out termasuk mengatur tata letak gambar pada Master Naskah
             Soal.
        c. Perusahaan percetakan melakukan pencetakan bahan UASBN
             dengan ketentuan:
             1) sesuai dengan rencana kerja dan syarat (RKS) dan kontrak/surat
                  perjanjian;
             2) selama pelaksanaan pencetakan dilakukan pengawasan dan
                  pengamanan oleh pihak aparat keamanan;
             3) Ruang lingkup pekerjaan pencetakan bahan UASBN mencakup:
                  a) pencetakan bahan UASBN yang terdiri atas Naskah Soal,
                        LJUASBN, Daftar Hadir, dan Berita Acara Pelaksanaan
                        UASBN;
                  b) pencetakan Amplop Naskah Soal dan Amplop LJUASBN;
                  c) pengamplopan bahan UASBN;
                  d) pengepakan dan pengiriman bahan UASBN ke Penyelenggara
                        UASBN Kabupaten/Kota.
        d. Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat menggandakan bahan UASBN
             untuk Sekolah Indonesia di luar negeri.
        e. Perusahaan percetakan dengan pengawasan Penyelenggara UASBN
             Tingkat Provinsi memasukkan bahan UASBN ke dalam amplop.
        f. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai
             berikut:
             1) Naskah Soal UASBN terdiri atas 20 eksemplar yang dimasukkan
                  ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian.
                  Soal cadangan sebanyak 2 eksemplar tiap 20 peserta dimasukkan
                  dalam amplop tertutup dan ditempatkan di ruang penyelenggara
                  UASBN;
             2) LJUASBN sejumlah 20 eksemplar, blangko daftar hadir sejumlah 3
                  lembar, dan berita acara sejumlah 3 lembar dimasukkan ke dalam
                  amplop LJUASBN per mata pelajaran, per ruang ujian;
             3) Amplop naskah soal UASBN, dan amplop LJUASBN untuk setiap
                  sekolah/madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus, dan
                  dipak;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                   11
             4) Setiap amplop yang telah diisi bahan ujian ditutup rapat, dilem, dan
                  ditandatangani oleh pengawas ruangan di ruang ujian.
        g.   Pengamplopan bahan UASBN Utama dan UASBN Susulan dibuat
             secara terpisah, yang masing-masing diberi kode tersendiri.
        h.   Naskah bahan UASBN yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan
             disimpan dalam gudang yang aman, dan dijaga aparat keamanan
             selama bahan tersebut belum dikirimkan ke Penyelenggara UASBN
             Tingkat Kabupaten/Kota.
        i.   Perusahaan percetakan bersama Penyelenggara UASBN Tingkat
             Provinsi dan disaksikan oleh aparat keamanan segera melakukan
             pemusnahan bahan UASBN yang tidak diperlukan atau rusak disertai
             dengan Berita Acara pemusnahan.
        j.   Perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah
             digunakan di tempat yang aman, kemudian bersama Penyelenggara
             UASBN Tingkat Provinsi memusnahkan film/plate tersebut sebulan
             setelah pelaksanaan UASBN, disertai Berita Acara pemusnahan.
    3. Distribusi Bahan UASBN
        a. Perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UASBN kepada
             Penyelenggara UASBN Kabupaten/Kota di bawah pengawasan
             Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi disertai dengan berita acara
             serah terima. Jadwal pendistribusian bahan UASBN dilaksanakan
             sedekat mungkin dengan hari pelaksanaan Ujian.
        b. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota menentukan tempat
                                                                  diserahkan      ke
             penyimpanan              bahan   UASBN    sebelum
             sekolah/madrasah penyelenggara UASBN.
        c. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota menyampaikan
             bahan UASBN ke sekolah/madrasah penyelenggara UASBN, yang
             dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UASBN, disertai dengan
             berita acara serah terima.
        d. Setiap proses serah terima dan pengiriman bahan UASBN ke
             Penyelenggara              UASBN  Tingkat  Kabupaten/Kota     dan    ke
             sekolah/madrasah penyelenggara UASBN dengan pengawalan aparat
             keamanan.
                                    IV. PELAKSANAAN UASBN
A. Jadwal UASBN
    1. UASBN terdiri atas UASBN Utama dan UASBN Susulan.
    2. UASBN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
        berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
    3. Jadwal pelaksanaan UASBN sebagai berikut:
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                  12
          Jadwal UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010 SD, MI, dan SDLB
 No.     Jenis UASBN                 Hari dan Tanggal       Pukul     Mata Pelajaran
        UASBN Utama                 Selasa, 4 Mei 2010
                                                                      Bahasa
  1.                                                    08.00 – 10.00
        UASBN                       Senin, 10 Mei 2010
                                                                      Indonesia
        Susulan
        UASBN Utama                 Rabu, 5 Mei 2010
  2.                                                    08.00 – 10.00 Matematika
        UASBN                       Selasa, 11 Mei 2010
        Susulan
                                                                      Ilmu
        UASBN Utama                 Kamis, 6 Mei 2010
  3.                                                    08.00 – 10.00 Pengetahuan
        UASBN                       Rabu, 12 Mei 2010
                                                                      Alam (IPA)
        Susulan
B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil UASBN
    1. Pengumuman hasil UASBN dilakukan bersamaan dengan penentuan
        kelulusan secara serentak di sekolah/madrasah penyelenggara.
    2. Waktu pengumuman UASBN adalah selambat-lambatnya minggu ketiga
        bulan Juni 2010.
C. Ruang UASBN
    Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN menetapkan ruang UASBN
    dengan persyaratan sebagai berikut:
    1. ruang kelas yang digunakan aman dan memadai untuk UASBN;
    2. setiap ruang ujian ditempel kertas yang bertuliskan “dilarang masuk selain
        peserta ujian dan pengawas”
    3. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk
        pengawas UASBN;
    4. setiap meja diberi nomor peserta UASBN;
    5. setiap ruang UASBN disediakan denah tempat duduk peserta UASBN
        dan lak/segel;
    6. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UASBN agar
        dikeluarkan dari ruang UASBN;
    7. tempat duduk peserta UASBN diatur sebagai berikut:
        a. satu bangku untuk satu orang peserta UASBN;
        b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan
             mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta
             yang lain minimal 1 (satu) meter;
        c. penempatan peserta UASBN disesuaikan dengan urutan nomor
             peserta UASBN (lihat gambar contoh denah ruang UASBN);
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                   13
                                                            Pengawas
                                                              Ujian
                                 A          B            A            B
                                              2          3            4
                                    1
                                  B          A           B            A
                                              7          6            5
                                    8
                                                                     12
                                             10          11
                                    9
                                             15          14          13
                                  16
                                             18          19          20
                                  17
                                      Contoh denah ruang UASBN
D. Pengawas Ruang UASBN
    1. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota menetapkan pengawas
        ruang UASBN di tingkat sekolah/madrasah atas usul dari
        sekolah/madrasah penyelenggara.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                        14
    2. Pengawas ruang UASBN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
        disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh
        kerahasiaan.
    3. Pengawas ruang UASBN harus menandatangani surat pernyataan
        bersedia menjadi pengawas ruang UASBN sesuai dengan ketentuan
        yang berlaku dan harus hadir 30 menit sebelum ujian dimulai di lokasi
        sekolah/madrasah penyelenggara UASBN.
    4. Pengawas ruang UASBN tidak diperkenankan untuk membawa alat
        komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian.
    5. Penempatan pengawas ruang UASBN dilakukan oleh Penyelenggara
        UASBN Tingkat Kabupaten/Kota dengan prinsip sistem silang murni
        antarsekolah/madrasah dalam satu kecamatan.
    6. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas ruang UASBN.
    7. Apabila jumlah pengawas dari madrasah tidak mencukupi dapat
        dilakukan silang murni antar sekolah.
E. Tata Tertib Pengawas Ruang UASBN
    1. Persiapan UASBN
        a. Tiga puluh (30) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang UASBN
             telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UASBN.
        b. Pengawas ruang UASBN menerima penjelasan dan pengarahan dari
             ketua penyelenggara UASBN.
        c. Pengawas ruang UASBN menerima bahan UASBN yang berupa
             naskah soal UASBN, LJUASBN, amplop LJUASBN, daftar hadir, dan
             berita acara pelaksanaan UASBN.
    2. Pelaksanaan UASBN
        a. Pengawas ruang UASBN masuk ke dalam ruang UASBN 20 menit
             sebelum waktu pelaksanaan untuk melakukan:
             1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
             2) meminta peserta UASBN untuk memasuki ruang UASBN dengan
                  menunjukkan kartu peserta UASBN dan menempati tempat duduk
                  sesuai nomor yang telah ditentukan;
             3) memeriksa setiap peserta UASBN untuk tidak membawa tas, buku
                  atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan
                  sebagainya ke dalam ruang UASBN kecuali alat tulis yang akan
                  dipergunakan;
             4) membacakan tata tertib UASBN;
             5) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir;
             6) membagikan LJUASBN kepada peserta dan memandu serta
                  memeriksa pengisian formulir identitas peserta UASBN (nomor
                  ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan);
             7) setelah seluruh peserta UASBN selesai mengisi identitas,
                  pengawas ruang UASBN membuka amplop soal, memeriksa
                  kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut
                  dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh
                  peserta ujian;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                15
             8) membagikan naskah soal UASBN dengan cara meletakkan di atas
                  meja peserta UASBN dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta
                  UASBN tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda
                  waktu UASBN dimulai;
                  .
        b.   Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang UASBN:
             1) mempersilakan peserta UASBN untuk mengecek kelengkapan
                  soal;
             2) mempersilakan peserta UASBN untuk mulai mengerjakan soal;
             3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk
                  cara menjawab soal.
        c.   Kelebihan naskah soal UASBN selama ujian berlangsung tetap
             disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh
             pengawas ruangan.
        d.   Selama UASBN berlangsung, pengawas ruang UASBN wajib:
             1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
             2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
                  kecurangan; serta
             3) melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang
                  UASBN.
             Pengawas ruang UASBN dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan
        e.
             bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal
             UASBN yang diujikan.
        f.   Lima menit sebelum waktu UASBN selesai, Pengawas Ruang UASBN
             memberi peringatan kepada peserta UASBN bahwa waktu tinggal lima
             menit.
        g.   Setelah waktu UASBN selesai, pengawas ruang UASBN:
             1) mempersilakan peserta UASBN untuk berhenti mengerjakan soal;
             2) mengumpulkan LJUASBN dan naskah soal UASBN;
             3) menghitung jumlah LJUASBN sama dengan jumlah peserta
                  UASBN;
             4) menyusun secara urut LJUASBN dari nomor peserta terkecil dan
                  memasukkannya ke dalam amplop LJUASBN disertai dengan dua
                  lembar daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan,
                  kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas
                  ruang UASBN di dalam ruang ujian;
             5) mempersilakan peserta UASBN meninggalkan ruang ujian.
        h.   Pengawas Ruang UASBN menyerahkan LJUASBN dan naskah soal
             UASBN kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Sekolah/Madrasah
             disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar
             berita acara pelaksanaan UASBN.
F. Tata Tertib Peserta UASBN
    1. Peserta UASBN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan,
        yakni 15 (lima belas) menit sebelum UASBN dimulai.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                                 16
    2. Peserta UASBN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti
        UASBN setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara UASBN Tingkat
        Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.
    3. Peserta UASBN dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator,
        tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
    4. Peserta UASBN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B,
        penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.
    5. Peserta UASBN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
        disediakan oleh pengawas ruangan.
    6. Peserta UASBN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
        ujian.
    7. Peserta UASBN mengisi formulir identitas pada LJUASBN secara
        lengkap dan benar.
    8. Peserta UASBN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas
        pada LJUASBN dapat bertanya kepada pengawas ruang UASBN dengan
        cara mengacungkan tangan terlebih dahulu.
    9. Selama UASBN berlangsung, peserta UASBN hanya dapat meninggalkan
        ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang UASBN,
        serta tidak melakukannya berulang kali.
    10. Peserta UASBN yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak,
        tetap melakukan pengerjaan soal sambil menunggu penggantian Naskah
        Soal.
    11. Peserta UASBN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
        tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah
        selesai menempuh/mengikuti UASBN pada mata pelajaran yang terkait.
    12. Peserta UASBN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu
        UASBN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum
        berakhirnya waktu ujian.
    13. Peserta UASBN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda
        berakhirnya waktu ujian.
    14. Selama UASBN berlangsung, peserta UASBN dilarang:
        a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
        b. bekerjasama dengan peserta lain;
        c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
        d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat
             pekerjaan peserta lain;
        e. membawa naskah soal UASBN dan LJUASBN keluar dari ruang ujian;
        f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                             17
                                 V. PEMERIKSAAN HASIL UASBN
A. Pengumpulan Hasil UASBN
    1. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UASBN mengumpulkan
        amplop LJUASBN yang telah dilem oleh pengawas ruang dan
        memasukkannya ke dalam amplop besar.
    2. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara UASBN mengirimkan
        LJUASBN ke Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota atau
        kepada Atase Pendidikan bagi sekolah/madrasah penyelenggara UASBN
        di luar negeri, disertai dengan berita acara serah terima.
    3. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota memeriksa kesesuaian
        berkas LJUASBN dengan peserta UASBN dari setiap sekolah/madrasah
        penyelenggara UASBN.
    4. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota mengelompokkan
        LJUASBN per mata pelajaran per sekolah/madrasah penyelenggara
        UASBN.
    5. Atase Pendidikan mengirimkan LJUASBN ke Puspendik.
B. Pengolahan Hasil UASBN
    1. BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem dan perangkat lunak
        (software) untuk pendataan calon peserta, scanning LJUASBN, analisis,
        dan pelaporan hasil ujian.
    2. BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan
        hasil UASBN di seluruh provinsi.
    3. Tim Pemindaian LJUASBN Tingkat Kabupaten/Kota memindai LJUASBN
        dengan menggunakan software dari Puspendik.
    4. Penyelenggara UASBN Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan hasil
        pemindaian ke Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi, disertai dengan
        berita acara serah terima.
    5. Pengiriman hasil pemindaian LJUASBN dari kabupaten/kota ke provinsi
        paling lambat satu minggu setelah UASBN selesai.
    6. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi melakukan penskoran hasil
        UASBN dengan menggunakan software dari Puspendik dan kunci
        jawaban di provinsi.
    7. Hasil penskoran UASBN dinyatakan dalam DKHUASBN dan
        SKHUASBN.
    8. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi mencetak DKHUASBN dan
        SKHUASBN.
    9. DKHUASBN dan SKHUASBN dikirim kepada sekolah/madrasah
        penyelenggara UASBN melalui Penyelenggara UASBN Tingkat
        Kabupaten/Kota disertai berita acara serah terima.
    10. Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi mengirimkan hasil skoring
        UASBN dan hasil pemindaian kepada Penyelenggara UASBN Tingkat
        Pusat disertai berita acara serah terima.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                          18
    11. BSNP bersama Puspendik mencetak DKHUASBN dan SKHUASBN untuk
        Sekolah Indonesia di luar negeri.
                                    VI. KELULUSAN UASBN
A. Kriteria kelulusan UASBN ditetapkan oleh setiap sekolah/madrasah yang
    peserta didiknya mengikuti UASBN.
B. Kriteria kelulusan UASBN ditetapkan melalui rapat dewan guru yang
    mencakup:
    1. nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujikan;
    2. nilai rata-rata ketiga mata pelajaran.
C. Kelulusan UASBN digunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan
    kelulusan dari sekolah/madrasah.
            VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN UASBN
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan UASBN dilakukan oleh setiap
Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, dan
Kantor Cabang Dinas Pendidikan/Unit Pelaksana Teknis Dasar Tingkat
Kecamatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
                          VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UASBN
A. Komponen biaya untuk penyelenggaraan UASBN meliputi biaya
    penyelenggaraan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
    Sekolah/Madrasah.
B. Biaya penyelenggara UASBN menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
    dan Pemerintah Daerah.
C. Biaya penyelenggaraan UASBN di tingkat Pusat mencakup komponen-
    komponen sebagai berikut:
    1. penyusunan POS UASBN;
    2. sosialisasi UASBN ke provinsi;
    3. penyiapan 25% butir soal UASBN;
    4. pemantauan persiapan dan pelaksanaan UASBN;
    5. rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UASBN;
    6. analisis hasil UASBN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan
    7. publikasi hasil UASBN.
D. Biaya penyelenggaraan UASBN di tingkat provinsi mencakup komponen-
    komponen sebagai berikut:
    1. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama dengan instansi
        terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UASBN;
    2. penggandaan dan pendistribusian POS UASBN;
    3. pelatihan dan penyusunan 75% butir soal;
    4. pelatihan penskoran hasil UASBN;
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                        19
    5. perakitan Master Naskah Soal UASBN;
    6. penggandaan, pengamplopan, dan pengepakan bahan UASBN, serta
        pendistribusian ke kabupaten/kota;
    7. pengiriman hasil pemindaian LJUASBN dan hasil penskoran UASBN
        kepada Penyelenggara UASBN Tingkat Pusat;
    8. pencetakan dan pendistribusian DKHUASBN dan SKHUASBN ke
        sekolah/madrasah penyelenggara UASBN melalui Penyelenggara
        UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
    9. pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah ke sekolah/madrasah
        penyelenggara UASBN melalui Penyelenggara UASBN Tingkat
        Kabupaten/Kota;
    10. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN; dan
    11. penyusunan dan pengiriman laporan UASBN.
E. Biaya penyelenggaraan UASBN di tingkat kabupaten/kota mencakup
    komponen-komponen sebagai berikut:
    1. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama dengan instansi
        terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan
        UASBN;
    2. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon peserta
        UASBN ke sekolah/madrasah;
    3. pengelolaan data peserta UASBN;
    4. pencetakan kartu peserta UASBN;
    5. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon Pengawas
        Ruang UASBN ke sekolah/madrasah;
    6. pengelolaan data pengawas UASBN;
    7. pencetakan kartu pengawas UASBN;
    8. pendistribusian              SKLUASBN  dan  POS     ke Sekolah/Madrasah
        penyelenggara UASBN;
    9. pemindaian LJUASBN;
    10. pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara UASBN Tingkat Provinsi;
    11. pengiriman DKHUASBN dan SKHUASBN kepada Penyelenggara UASBN
        Tingkat Sekolah/Madrasah;
    12. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UASBN; dan
    13. penyusunan dan pengiriman laporan.
F. Biaya penyelenggaraan UASBN di tingkat sekolah/madrasah mencakup
    komponen-komponen sebagai berikut:
    1. pengisian dan pengiriman data calon peserta UASBN ke Penyelenggara
        UASBN Tingkat Kabupaten/Kota;
    2. pengambilan bahan UASBN dari Penyelenggara UASBN Tingkat
        Kabupaten/Kota;
    3. pengiriman               LJUASBN    ke  Penyelenggara  UASBN     Tingkat
        Kabupaten/Kota;
    4. pengawasan pelaksanaan UASBN di Sekolah/Madrasah penyelenggara
        UASBN; dan
    5. penyusunan dan pengiriman laporan.
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                             20
                                    IX. SANKSI
A. Peserta UASBN yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh pengawas
    ruang UASBN. Apabila peserta UASBN telah diberi peringatan dan tidak
    mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat
    dan mengusulkan peserta UASBN tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan
    dibuatkan Berita Acara.
B. Pengawas ruang UASBN yang melanggar ketentuan POS dibebastugaskan
    dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan UASBN
    berikutnya.
C. Sekolah/Madrasah penyelenggara UASBN yang melanggar ketentuan POS
    tidak akan ditunjuk sebagai penyelenggara UASBN yang akan datang.
D. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang UASBN, dan
    sekolah/madrasah penyelenggara dilaporkan kepada pimpinan lembaga
    asal yang bersangkutan.
                                           Jakarta, 14 Desember 2009
POS UASBN Tahun Pelajaran 2009/2010
                                                                              21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERILAH SEDIKIT KOMENTAR AGAR ANDA BERUNTUNG MEMBACA BLOG AKU.TRIMS