10 stasiun RRI di perbatasan bakal dibuka






Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia akan membuka 10 stasiun produksi di daerah perbatasan pada 2010. Lokasi stasiun di antaranya Kalimantan Timur, Sei Batik, Malinau, dan Loh Bagun. "Biar daerah perbatasan tidak "dibombardir" pusat melulu," kata Direktur Utama LPP RRI Parni Hadi, Senin (28/12), seperti diberitakan ANTARA.

Dengan stasiun produksi sendiri, kata dia, warga daerah perbatasan dapat menyiarkan berita sendiri baik lokal, nasional, maupun regional karena berbatasan dengan negara tetangga. Selain produksi berita, stasiun produksi RRI juga akan membuat jenis berita feature dan siaran kesenian serta kebudayaan.

Stasiun produksi daerah perbatasan tersebut juga akan menempatkan kontributor di negara tetangga. "Kalau tidak kontributor, sesekali, reporter kita ke negara tetangga untuk meliput," tambah Parni. RRI juga bekerja sama dengan radio Arab Saudi guna merangkul tenaga kerja Indonesia di Timur Tengah.

Parni mengatakan, biaya pembangunan stasiun produksi berasal dari alokasi badan usaha milik negara (BUMN). Ketua Badan Anggaran DPR RI Harry Azhar Aziz mengatakan alokasi dana untuk LPP RRI perlu ditambah mengingat pentingnya peranan informasi dalam pembangunan masyarakat. "Sekarang ini hanya 0,0 sekian persen anggaran APBN untuk RRI, kalau bisa dua persen," kata Harry.(YNI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERILAH SEDIKIT KOMENTAR AGAR ANDA BERUNTUNG MEMBACA BLOG AKU.TRIMS