PENERAPAN
ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKTIVITAS
PENERAPAN ERGONOMI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRODUKTIVITAS
oleh : Teuku Lukman Nur Hakim
Tugas Mata Kuliah Konservasi Energi
Jurusan Teknik Fisika Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini
begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai
lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang
penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan.
Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang
waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidak akan
terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan
para pekerja. Perbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit
Akibat Kerja. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat
Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus
dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja
dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi.
DASAR PEMIKIRAN
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani,
Ergon yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan/hukum. Jadi ergonomi
secara singkat juga dapat diartikan aturan/hukum dalam bekerja. Secara umum
ergonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kesesuaian
pekerjaan, alat kerja dan atau tempat/lingkungan kerja dengan pekerjanya.
Semboyan yang digunakan adalah “Sesuaikan pekerjaan dengan pekerjanya dan
sesuaikan pekerja dengan pekerjaannya” (Fitting the Task to the Person and
Fitting The Person To The Task). Kohar Sulistiadi dan Sri Lisa Susanti (2003)
menyatakan bahawa fokus ilmu ergonomi adalah manusia itu sendiri dalam arti
dengan kaca mata ergonomi, sistem kerja yang terdiri atas mesin, peralatan,
lingkungan dan bahan harus disesuaikan dengan sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia tetapi bukan manusia yang harus menyesuaikan dengan mesin, alat dan
lingkungan dan bahan. Ilmu ergonomi mempelajari beberapa hal yang meliputi:
1.Lingkungan kerja meliputi
kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan
dan lainnya. 2. Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk
melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan
lainnya
3.Bahan-bahan/peralatan kerja yang
berisiko menimbulkan kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat
kimia dan lainnya
4. Interaksi antara pekerja dengan
peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian
ukuran alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainny.
Sasaran dari ilmu ergonomi adalah
meningkatkan prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi aman, sehat, yaman dan
tenteram. Aplikasi ilmu ergonomi digunakan untuk perancangan produk,
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan produktivitas
kerja. Dengan mempelajari tentang ergonomi maka kita dapat mengurangi resiko penyakit,
meminimalkan biaya kesehatan, nyaman saat bekerja dan meningkatkan
produktivitas dan kinerja serta memperoleh banyak keuntungan. Oleh karena itu
penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja diharapkan dapat menghasilkan
beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Mengerti tentang pengaruh dari
suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja
2. Memprediksi potensi pengaruh
pekerjaan pada tubuh pekerja
3. Mengevaluasi kesesuaian tempat
kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat bekerja
4. Meningkatkan produktivitas dan
upaya untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan
kerja.
5. Membangun pengetahuan dasar guna
mendorong pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
6. Mencegah dan mengurangi resiko
timbulnya penyakit akibat kerja
7. Meningkatkan faktor keselamatan
kerja
8. Meningkatkan keuntungan,
pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan untuk individu dan institusi.
(www.wsib.on.ca)
Dengan melakukan penilaian ergonomi
di tempat kerja dapat diperoleh 3 keuntungan yaitu: Mengurangi potensi
timbulnya kecelakaan kerja Mengurangi potensi gangguan kesehatan pada pekerja
Meningkatkan produktivitas dan penampilan kerja Peran ergonomi sangat besar
dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
RESIKO KARENA KESALAHAN ERGONOMI
Sering dijumpai pada sebuah industri
terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh faktor dari
pekerja sendiri atau dari pihak menajemen perusahaan. Kecelakaan yang
disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja tidak hati-hati atau
mereka tidak mengindahkan peraturan kerja yang telah dibuat oleh pihak
manajemen. Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihak manajemen,
biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang
dibuat oleh pihak manajemen masih belum mempertimbangkan segi ergonominya.
Untuk menghindari resiko tersebut, pertama-tama yang dapat dilakukan adalah
mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salah. Setelah
jenis pekerjaan tersebut diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan cara kerja yang bisa mengakibatkan cidera.
PROSES IMPLENTASI ERGONOMI
Penerapan ergonomi di indonesia
terus terang masih tertinggal jauh,dibandingkan di luar negeri. Ada beberapa
prinsip dasar dalam melakukan program ergonomi yaitu :
1.Sebagai upaya proaktif untuk
pencegahan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan.
2.Pelaksanaannya didasarkan pada
hasil ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang terbaik
3.Bekerjasama dengan pekerja dan
departemen terkait
4.Fleksibel dan hindari satu ukuran
untuk semua
5.Program yang dilaksanakan harus
terjangkau dan sesuai kekuatan sumberdaya yang dimiliki
6. Program yang dilaksanakan harus
jelas, singkat dan sederhana. (OSHA, 2004)
dan berikut 3 Langkah Awal Untuk
Membangun Program Ergonomi di Tempat Kerja:
1.Membangun komitmen dari manajemen
( ini sangat diperlukan dalam setiap penerapan program, karena sistem yang baik
harus ditunjang oleh dukungan dari top management).
2.Mengadakan pelatihan ergonomi
untuk mendorong adanya partisipasi dari seluruh karyawan.( memeberikan
pengetahuan kepada pekerja akan pentingnya penerapan ergonomi demi meningkatkan
produktivitas di tempat kerja). 3.Membentuk working group yang bertanggung
jawab untuk penerapan program ini ( team P2K3/ Health and Safety Executive).
Perancangan Program Ergonomi Dapat
Dilakukan Dengan 2 Pendekatan : 1.pendekatan Reaktif Yaitu perancangan program
dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang sudah ada agar lebih
ergonomis, sehat dan aman. 2.Pendekatan Pro Aktif yaitu perancangan program
dilakukan untuk membuat kondisi lingkungan kerja yang baru agar lebih
ergonomis, sehat dan aman.
PEMBAHASAN
Penerapan Ergonomi akan dapat
berjalan dengan baik apabila semua berpartisipasi aktif dari karyawan pada
semua level di tempat kerjanya untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerjanya.
(Norman dan Wells, 1998). Sukapto (2008) menyatakan partisispatori ergonomi
memiliki 4 elemen pokok yang saling berinteraksi yang terdiri dari karyawan,
pengelola perusahaan, pengetahuan dan metode ergonomi dan konsep disain
pekerjaan. Pentingnya melibatkan karyawan pada semua level untuk mencapai
kesuksesan dalam intervensi ergonomi adalah 1.Karyawan adalah orang yang paling
tahu terhadap pekerjaannya 2.Karyawan akan tahu solusi ergonomi yang paling
tepat untuk dirinya agar semakin nyaman dalam bekerja 3.Menjadikan karyawan
terlibat dalam proses perubahan 4.Untuk membangun budaya ergonomi yang aman,
sehat dan nyaman.
KESIMPULAN
Menyadari pentingnya penerapan
ergonomi bagi semua orang di manapun berada maupun bekerja, serta adanya
persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan di era globalisasi ini
maka mau tidak mau upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
aspek-aspek ergonomi bagi kemajuan perusahaan menjadi prioritas dan komitmen
semua pihak baik pemerintah maupun swasta dari tingkat pimpinan sampai ke
seluruh karyawan dalam manajemen perusahaan. Dengan hal tersebut tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja akan lebih baik karena sakit akan menurun,
biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat kecelakaankan
berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan produktivitas yang lebih
tinggi, keuntungan akan meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan karyawan
maupun pemberi kerja akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
1.Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi Industri Jilid 1 untuk SMK oleh Bambang Suhardi —- Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
2.I Dewa Putu Sutjana, “Hambatan
dalam penerapan K3 dan ergonomic di perusahaan”, Bali, Peneletian Program Pasca
Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
3.ref: wells dkk, 2003.
Participative Ergonomic Blueprint, www.iwh.on.ca
4.Fitrihana, Noor, 2008, “Evaluasi dan
Analisi Resiko Ergonomi”.
5.Fitrihana, Noor, 2008,
“Partisipatori Ergonomi”.
6.Fitrihana, Noor, 2008, “Tentang
Ergonomi”.
sumber : lukman hakim
lumayan kie bahan makalah IMK..hahaha..
BalasHapus